Dia
terkenal ulet, rajin, dan berani. Tidak
peduli Menteri atau Jenderal dipanggil dan diperiksa oleh
Kejaksaaan. Ketika diganti tidak mau hadir di istana karena
memegang teguh keyakinan.
R.
Soeprapto yang mengawali kariernya sebagai hakim, memang
berhasil sampai puncak. Meskipun ia tak sempat meraih gelar
akademis (Mr. atau SH) namun sepak terjangnya di dunia penegak
hukum membuktikan kepiawaian dan ketegasan yang terpuji.
R.Soeprapto adalah
Jaksa Agung pada Mahkamah Agung (1951-1959). Karena belum
berstatus menteri, maka jabatan jaksa agungnya itu merupakan
puncak karier pegawai tinggi dengan pangkat tituler letnan
jenderal.
Ia
dicintai dan mencintai bawahannya. Ia disegani oleh kalangan
yang mau mempermainkan hukum. Atas jasa-jasa dan perjuangannya
menegakkan citra kejaksaan, R. Soeprapto ditetapkan sebagai
“ Bapak Kejaksaan RI”. Patungnya kini tegak berdiri di
halaman depan Gedung Kejaksaan Agung, di kawasan Kebayoran
Baru Jakarta.